Beranda Opini Pentingnya Kepemimpinan Dalam Digitalisasi Kesehatan

Pentingnya Kepemimpinan Dalam Digitalisasi Kesehatan

4
0
Muliana, S.KM, M.Kes

Penulis : Muliana, S.KM, M.Kes

Mahasiswa Program Doktor Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Dosen jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Ternate

Digitalisasi kesehatan menjanjikan layanan lebih cepat, efisien, dan terintegrasi. Namun, dua masalah besar menghadang yaitu kesenjangan teknologi dan keamanan data. Menurut Kementerian Kesehatan pada tahun 2022 sekitar 70% rumah sakit di kota besar sudah menggunakan rekam medis berbasis elektronik, sementara di daerah terpencil hanya sekitar 30%. Jika dilihat ini bukan sekadar angka, tapi bukti adanya ketidakadilan. Jika dibiarkan, masyarakat pelosok akan semakin sulit untuk memndapatkan layanan Kesehatan yang layak.

Keamanan data juga jadi ancaman serius. badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat serangan siber di sektor kesehatan naik 58% pada tahun 2023. Kebocoran data pasien akibat sistem keamanan yang lemah tidak hanya merugikan secara finansial, tapi juga merusak kepercayaan masyarakat.

Di sinilah peran kepemimpinan, pemimpin di sektor kesehatan harus memastikan digitalisasi merata dan aman dengan berbagai upaya yang harus dilakukan. Pertama, teknologi harus menjangkau daerah terpencil, bukan hanya berada atau fokus di kota-kota besar yang hal ini tentunya membutuhkan investasi besar untuk infrastruktur, pelatihan tenaga medis, dan pendanaan. Kedua, keamanan data harus menjadi prioritas utama. Selain itu Kolaborasi juga menjadi kunci sukses, pemimpin harus menjembatani kerja sama antara sektor kesehatan, teknologi, dan pemerintah. Misalnya, bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan sistem rekam medis elektronik yang aman dan mudah diakses. Sosialisasi ke masyarakat tentang manfaat dan keamanan sistem digital juga penting untuk membangun kepercayaan.

Digitalisasi kesehatan bukan tujuan akhir, tapi alat untuk menciptakan layanan kesehatan yang lebih baik dan adil. Tanpa kepemimpinan yang kuat, ini hanya akan menjadi sebuah mimpi. Pemimpin harus memastikan digitalisasi tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tapi benar-benar meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menjamin akses setara bagi seluruh lapisan masyarakat, baik di kota besar maupun di daerah pelosok. Jika tantangan ini bisa diatasi, digitalisasi akan jadi langkah besar menuju sistem kesehatan yang lebih inklusif dan terpercaya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini