Jakarta- Sekertris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Dr Rizal Marsaoly turut menyampaikan aksi iklim yang telah dilakukan Pemerintah Kota Ternate dalam forum Climate Resilience and Innovation Forum (CRIF) 2025 yang digelar oleh United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG-ASPAC).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC), sebuah inisiatif yang diprakarsai oleh United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG-ASPAC).
Sekda Kota Ternate bersama Tim Pokja Perubahan Iklim serta Tim Penyusun Dokumen Aksi Perubahan Iklim Daerah Kota Ternate diberikan kesempatan untuk menyampaikan paparan tentang komitmen daerah dan rencana aksi iklim, baik yang sudah terlaksana maupun yang direncanakan.
Dalam materinya, Sekda Kota Ternate, Dr Rizal Marsaoly menyampaikan sejumlah hal penting yang berkaitan dengan aksi perubahan iklim dan komitmen Pemerintah Kota Ternate dalam mendukung program ini.
Menurutnya, berbagai upaya terus dilakukan termasuk memperkuat regulasi sebagai bentuk dukungan terhadap perubahan iklim dan aksi penanganan sampah.
Sekda juga menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Ternate dalam memperkuat ketahanan terhadap dampak perubahan iklim melalui regulasi dan aksi-aksi nyata dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
Semangat partisipatoris dengan pelibatan masyarakat dan komunitas dalam aksi iklim Kota Ternate menjadi hal yang berbeda dengan daerah lain pada penyampaian paparan.
Sebagai salah satu contoh, TPS Tematik, Penanganan bencana iklim yang sangat kolaboratif serta rencana “Waste Management and Circular Economi Conference” yang diusung oleh komunitas dan pelaksanaan pada 8-10 Juni 2025 turut disampaikan Sekda Kota Ternate pada paparan tersebut.
Komitmen Kota Ternate terhadap aksi iklim daerah turut tercermin pada regulasi (perda) yang sangat memihak dan pada dokumen perencanaan baik RPJPD tahun 2025-2045 maupun RPJMD 2025-2029, sudah tersampaikan tentang pentingnya mitigasi dan aksi iklim daerah.
CRIF diselenggarakan sebagai sebuah wadah kolaboratif yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan kota-kota di Asia terhadap dampak perubahan iklim melalui pendekatan inovatif dan inklusif.
Forum ini menjadi ruang dialog untuk membangun pemahaman bersama serta komitmen kolektif dalam mengintegrasikan isu perubahan iklim ke dalam proses perencanaan pembangunan kota secara berkelanjutan.
Forum ini juga berfungsi sebagai jembatan kerja sama antara kota-kota peserta dengan pusat-pusat riset global, guna mendorong terciptanya kebijakan adaptif dan sistematis dalam pengelolaan risiko iklim.
Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari pada tanggal 21-23 Mei 2025, berlangsung pada dua lokasi berbeda agenda Innovation Forum dilaksanakan di Park Hyatt Hotel Jakarta dan dilanjutkan dengan kunjungan ke Banyumas terkait penanganan sampah pada tanggal 22 Mei 2025. (*)