TERNATE- Aktifitas penggusuran lahan milik Suhri Hud, di RT 12 Kelurahan Sasa Kecamatan Ternate Selatan, diduga kuat menyalahi tata ruang Kota Ternate. Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Ternate, Rus’an M. Nur Taib, ketika diwawancarai sejumlah awak media di Kantor Walikota Ternate, pada Selasa 8 April 2025.
Penggusuran lahan milik Suhri Hud, di Kelurahan Sasa, saat ini menjadi sorotan dari berbagai pihak, terutama warga yang berada di sekitar lokasi. Pasalnya, setelah adanya penggusuran lahan tersebut, masyarakat di dua kelurahan dirugikan akibat dari banjir bandang yang membawa material tanah maupun bebatuan yang menutupi saluran air hingga meluap ke pemukiman warga.
Kepala Dinas PUPR Kota Ternate, Rus’an M. Nur Thaib, menjelaskan. Bahwa, lokasi yang saat ini digusur oleh Suhri Hud, di RT. 12 Kelurahan Sasa Kecamatan Ternate Selatan, merupakan daerah perkebunan rakyat. Sehingga kegiatan penggusuran dihentikan karna menyalahi tata ruang. “Gusuran yang di RT 12 Kelurahan Sasa, menyalahi tata ruang,” Jelas Rus’an
Rus’an bilang, Pemerintah Kota Ternate akan mengambil langkah tegas terkait dengan masalah penggusuran di RT 12 Kelurahan Sasa, yang telah berdampak pada masyarakat di Kelurahan Sasa Kecamatan Ternate Selatan dan RT 1 dan RT 9 Kelurahan Jambula Kecamatan Pulau Ternate. “Hasilnya seperti apa, nanti kita putuskan stelah rapat,” tegas Rus’an
Untuk diketahui, penggusuran lahan di RT 12 Kelurahan Sasa, mengakibatkan saluran air tertimbun meterial tanah dan bebatuan yang mengakibatkan luapan banjir ke pemukiman warga pada saat terjadi hujan lebat. Padahal sebelumnya tidak pernah terjadi luapan banjir dengan lamanya intensitas curah hujan. (Azm)
